MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2. Posisi Media
Media memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids). Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses belajar dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh guru (atau guru melakukannya kurang efisien). Dengan kata lain, bahwa posisi guru sebagai fasilitator dan media memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut keseluruhan lingkungan di sekitar pebelajar.
3. Klasifikasi Media menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas, media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman. Di bawah ini merupakan bagan klasifikasi media menurut R. Murry Thomas:
Keterangan :
a. Pengalaman dari benda asli
Media benda asli termasuk media atau sumber belajar yang secara spesifik dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk mempermudah radar belajar yang formal dan direncanakan. Media benda asli merupakan benda yang sebenarnya yang membantu pengalaman nyata peserta didik dan menarik minat dan semangat belajar siswa.
Media benda asli memiliki kelebihan atau keunggulan. Kelebihan tersebut antara lain:
(1) Dapat membantu guru dalam menjelaskan sesuatu kepada peserta didik;
(2) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari situasi yang nyata;
(3) Dapat melatih keterampilan siswa menggunakan alat indra.
Media benda asli selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan media benda asli yaitu :
(1) Membawa siswa ke berbagai tempat di luar sekolah, kadang-kadang mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya;
(2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai obyek nyata kadang-kadang tidak sedikit apalagi kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya;
(3) Tidak selalu memberikan gambaran dari obyek yang seharusnya.
b. Pengalaman dari benda tiruan
Media benda tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya. Ada beberapa tujuan belajar dengan menggunakan model, yaitu: mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar, untuk mempelajari obyek yang telah menyejarah di masa lampau, untuk mempelajari obyek-obyek yang tak terjangkau secara fisik, untuk mempelajari obyek yang mudak dijangkau tetapi tidak memberikan keterangan yang memadai (misalnya mata manusia, telinga manusia), untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak, untuk memperliatkan proses dari obyek yang luas (misalnya proses peredaran planit-planit). Keuntungan-keuntungan menggunakan model adalah: belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja, dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek, siswa memperoleh pengalaman yang konkrit.
Contoh media gambar :
Kelebihan media gambar/foto :
1) Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampanga daun tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang. Kita dapat menyajikan dengan jelas dalam bentuk gambar/foto.
4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahfahaman.
5) Murah harganya dan gampang digunakan.
Kekurangan media gambar/foto :
1) Hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Gambar/foto yang baik untuk media pendidikan adalah gambar/foto yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu ada lima syarat yang perlu dipenuhi, yaitu :
1) Harus autentik : gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi sebenarnya (tidak direkayasa).
2) Sederhana : komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran : ukuran yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan (tidak terlalu besar atau sebaliknya).
4) Sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Artinya gambar yang baik tidak menunjukkan objek dalam keadaan diam, tetapi memperlihatkan aktifitas tertentu.
5) Keksesuaian dengan materi yang akan disampaikan.
c. Pengalaman dari kata-kata
Pengalaman dari kata-kata bisa diperoleh melalui ucapan atau perkataan orang lain baik yang diucapkan langsung oleh seseorang, melalui media radio, televisi dan seterusnya. Sedangkan yang tidak langsung bisa diperoleh melalui media cetak baik buku, majalah, koran dan seterusnya.
Contoh pengalaman dari kata-kata , misal radio :
Radio sebagai suplemen aktivitas belajar sangat berguna bagi guru dan siswa ia dapat memberikan informasi tepat, luas, hidup dan realistis. Siaran radio dapat direkam oleh guru, sehingga dapat dibawa/diputar kembali di dalam kelas.
Pemanfaatan radio di dalam kelas harus direncanakan dengan baik, agar maksud dan tujuan program radio benar-benar tepat sasaran. Sebelum siswa mendengarkan siaran radio, guru harus mengetahui waktu siaran, materi serta pokok bahasan.
Akan lebih baik lagi apabila guru dapat membagikan saplemen lain seperti cetakan, foto copy tentang tema yang bersama-sama dengan siaran, sehingga siswa mempunyai bahan yang lebih lengkap. Usahakan pesawat radio yang digunakan adalah radio yang baik, sehingga mampu menangkap siaran radio yang baik pula. Selain itu guru harus membaca acara-acara yang telah disusun oleeh staf radio, demikian jam siaran dan lama waktu siaran, hal ini untuk menyesuaikan jam-jam pelajaran yang lain.
4. Fungsi Media
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/ akses 13 maret 2011 jam 15.34
http://mediapendidikanok.blogspot.com/2009_10_01_archive.html
http://satulagi.com/education/media-tiga-dimensi akses 15 maret2011
http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/ 15maret2011
http://sosiologie.blogspot.com/2009/11/manfaat-media-pembelajaran.html akses 13 maret 2011 jam 16.22
Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh besarnya kelahiran (birth), kematian (death), migrasi masuk (in migration) dan migrasi keluar (out migration).
Tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Tabel pertumbuhan penduduk Negara Indonesia menurut provinsi pada tahun 2000-2010.
No. Nama Provinsi Tahun
2000 2005 2010
1 Nanggroe Aceh Darussalam 3.929,3 4.037,9 4.112,2
2 Sumatera Utara 11.642,6 12.452,8 13.217,6
3 Sumatera Barat 4.248,5 4.402,1 4.535,3
4 Riau 4.948,0 6.108,4 7.469,4
5 Jambi 2.407,2 2.657,3 2.911,7
6 Sumatera Selatan 6.210,8 6.755,9 7.306,3
7 Bengkulu 1.455,5 1.617,4 1.784,5
8 Lampung 6.730,8 7.291,3 7.843,0
9 Kepulauan Bangka Belitung 900,0 971,5 1.044,7
10 DKI. Jakarta 8.361,0 8.699,6 8.981,2
11 Jawa Barat 35.724,0 39.066,7 42.555,3
12 Jawa Tengah 31.223,0 31.887,2 32.451,6
13 DI Yogyakarta 3.121,1 3.280,2 3.439,0
14 Jawa Timur 34.766,0 35.550,4 36.269,5
15 Banten 8.098,1 9.309,0 10.661,1
16 Bali 3.150,0 3.378,5 3.596,7
17 Nusa Tenggara Barat 4.008,6 4.355,5 4.701,1
18 Nusa Tenggara Timur 3.823,1 4.127,3 4.417,6
19 Kalimantan Barat 4.016,2 4.394,3 4.771,5
20 Kalimantan Tengah 1.855,6 2.137,9 2.439,9
21 Kalimantan Selatan 2.984,0 3.240,1 3.503,3
22 Kalimantan Timur 2.451,9 2.810,9 3.191,0
23 Sulawesi Utara 2.000,9 2.141,9 2.277,2
24 Sulawesi Tengah 2.176,0 2.404,0 2.640,5
25 Sulawesi Selatan 8.050,8 8.493,7 8.926,6
26 Sulawesi Tenggara 1.820,3 2.085,9 2.363,9
27 Gorontalo 833,5 872,2 906,9
28 Maluku 1.166,3 1.266,2 1.369,4
29 Maluku Utara 815,1 890,2 969,5
30 Papua 2.213,8 2.518,4 2.819,9
Untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk menggunakan,
Rumus :
Dimana
P0 : jumlah penduduk pada tahun awal
Pt : jumlah penduduk pada tahun akhir
r : angka pertumbuhan penduduk
t : jumlah tahun dari 0 ke t.
Contoh :
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 900.000 dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.044.700 orang, hitunglah besarnya pertumbuhan penduduk di Provinsi tersebut!
Jawab:
P¬t = Po (1+ r)t
1.044.700 = 900.000 (1+ r)10
(1+ r)10 = 1.044.700/900.000
= 1,16078
10 log (1 + r) = log 1,16078
= 0,06475
(1 + r) = 1,06475
r = 0,06475
= 6,48 %
Jadi jumlah pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 6,48 % pada periode tahun 2000-2010.
Peta Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia pada tahun 2005-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar