Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensionalKelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.
Minggu, 26 Juni 2011
geologi ponorogo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Ponorogo di dalam peta Indonesia hanyalah seberkas noktah di antara ribuan titik-titik. Namun dalam dunia kepariwisataan di Indonesia, Kabupaten Ponorogo menempati ruang khusus karena potensi kepariwisataannya yang menonjol. Kabupaten Ponorogo adalah salah satu dari sekian banyak kabupaten yang terletak di bagian barat propinsi Jawa Timur.
Mengenai aksebilitas dan mobilitas yang ada di Kabupaten Ponorogo adalah tersedianya jalan yang baik serta alat transportasi umum yang cukup memadai. Seiring dengan makin meningkatnya pembangunan nasional di Kabupaten Ponorogo senantiasa selalu terjadi perbaikan dan pembangunan baik jalan negara, propinsi maupun jalan kabupaten yang ada. Panjang jalan yang yang sudah diaspal untuk jalan negara sepanjang 8,00 km, jalan propinsi sepanjang 86,58 km dan jalan kabupaten sepanjang 601,73 km. Untuk jalan yang masih dalam kondisi makadam (kerikil), jalan daerah yang ada sepanjang 187,22 km serta jalan tanah sepanjang 42,57 km.
1.2 Dasar Teori
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya. Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.
Bencana alam adalah konsekwensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
1) Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
Ø Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
Ø Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
Ø Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
2) Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
Ø Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
Ø Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
Ø Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3) Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
Ø Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
Ø Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas Geologi Indonesia.
b. Memberitahukan tentang kabupaten Ponorogo kepada para pembaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur yang kini sedang mengalami pembangunan guna menjadikan suatu kabupaten yang mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Kabupaten Ponorogo berada pada posisi 200 km sebelah barat daya ibu kota provinsi Jawa Timur yaitu Surabaya, dan 800 km dengan ibu kota Negara Indonesia, Jakarta. Luas wilayah kabupaten Ponorogo yaitu 1.371,78 km2 yang berada di antara 111o7’-111o52’ Bujur Timur dan 7o49’-8o20’ Lintang Selatan, dan batas wilayahnya sebagai berikut :
Utara :Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk.
Timur :Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek.
Barat daya : Kabupaten Pacitan.
Barat : Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).
Kabupaten Ponorogo mempunyai luas wilayah 1.371,78 km² yang terletak antara 111°17’ - 111°52’ Bujur Timur dan 7°49’ - 8°20’ Lintang Selatan dengan ketinggian antara 92 – 2.563 meter diatas permukaan laut. Setengah dari luas wilayah kabupaten Ponorogo berupa dataran rendah, dan sisanya merupakan dataran tinggi dan pegunungan yang memiliki banyak sumber mata air.
2.2 Kondisi Iklim dan Topografis
Kondisi iklim di Kabupaten Ponorogo memilki temperature pada dataran tinggi berkisar antara 18˚C sampai dengan 26 ˚C , sedangkan di daratan rendah adalah 27 ˚C sampai dengan 31 ˚C . Menurut klasifikasi iklim Kabupaten Ponorogo termasuk dalam klasifikasi iklim Koppen A, tidak termasuk dalam iklim Af dikarenakan memiliki curah hujan pada bulan kering kurang dari 60 mm, yaitu 0 mm sehingga iklim di Kabupaten Ponorogo termasuk dalam iklim Am atau Aw yaitu memilki iklim tropis, basah dan kering. Intensitas curah hujan yang turun di kabupaten ponorgo tergolong tinggi.
Kondisi topografi Kabupaten Ponorogo bervariasi mulai daratan rendah sampai pegunungan dengan ketinggian antara 92 s/d 2563 meter DPL. Berdasarkan data yang ada, sebagai besar wilayah kabupaten ponorogo yaitu 58,79 %-nya terletak di antara 100m s/d 500m dengan rata-rata berkisar curah hujan 2.250 mm/tahun.
Hal ini berarti secara topografis dan klimatologis, Kabupaten Ponorogo merupakan daratan rendah dengan iklim tropis yang mengalami dua musim kemarau dan musim penghujan dengan suhu udara berkisar antara 18˚ s/d 31˚ Celcius. Oleh karena itu secara spesifik Kabupaten Ponorogo merupakan daerah agraris dengan beberapa potensi sumber daya alam lain yang mendukung terhadap usaha pertanian. Areal kedua adalah wilayah ketinggian antara 500 m s/d 1000 m yang secara topografi merupakan daerah perkebunan yang potensi untuk pengembangan tanaman buah-buahan yang bernilai ekonomis tinggi, dengan beberapa komoditi seperti jeruk keprok, durian dan manggis.
2.3 Sumber Daya Alam
Batuan
Ø Batu gamping digunakan sebagai bahan mentah semen, karbit, bahan pemutih dalam pembuatan soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk, industri keramik, bahan bangunan.
Ø Batu Tras digunakan sebagai bahan pembuatan semen trass kapur untuk batu cetak (batako) , dan campuran pembuatan beton.
Ø Batu kaolin digunakan Untuk industri keramik, kertas, cat, kosmetik dan farmasi, bahan pembuatan karet / pestisida dll
Ø Feldspar digunakan sebagai fluk dalam industri keramik, gelas dan kaca.
Ø Bentonit digunakan sebagai bahan Lumpur pemboran, pencegah kebocoran pada bangunan sipil basah, campuran pembuatan cat, lateks dan tinta cetak, bahan penyerap, zat perekat, pellet makanan ternak.
2.4 Potensi Bencana
1) Tanah longsor
Ø Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Semua material bumi pada lereng memiliki sebuah "sudut keseimbangan" atau sudut di mana material ini akan tetap stabil. Bebatuan kering akan tetap di tempatnya hingga kemiringan 30 derajat, akan tetapi apabila terjadi hujan sehingga tanah / bebatuan itu basah maka terjadilah ketidakstabilan struktur tanah tersebut dan akibatnya akan meluncur menjadi longsoran.
Ø Faktor penyebab terjadinya gerakan tanah
ü Hujan lebat yang turun sebelumnya yang berlangsung lama menyebabkan tanah jenuh air.
ü Kemiringan lereng yang terjal (> 40°).
ü Sifat fisik tanah lapukan yang tebal, lunak, sarang, mudah hancur dan luruh bila terkena air.
ü Terdapatnya bidang gelincir gerakan tanah berupa batu lempung yang bersifat kedap air.
ü Kurangnya tanaman keras berakar dalam di lereng bagian atas sehingga tidak mampu mengikat tanah dan menyimpan air.
Ø Mekanisme terjadinya gerakan tanah
Mekanisme terjadi gerakan tanah di daerah pemeriksaan adalah diawali dengan datangnya hujan lebat, air hujan masuk melalui tanah yang bersifat sarang menyebabkan tanah menjadi jenuh air sehingga kuat gesernya menurun dan bobot masa tanah bertambah, karena kemiringan lerengnya sangat terjal ( > 40°), maka lereng menjadi tidak stabil. Air yang masuk kedalam tanah selanjutnya tertahan pada lapisan batu lempung yang kedap air yang merupakan batuan dasar di daerah ini. Lapisan batu lempung ini berfungsi sebagai bidang gelincir, massa tanah yang berada di atasnya menjadi labil, dengan kemiringan lereng yang terjal.
Ø Contoh
ü Kecamatan Slahung
ü Kecamatan Bungkal
ü Kecamatan Ngrayun
ü Kecamatan Sawoo
ü Kecamatan Sambit
ü Kecamatan Badegan
ü Kecamatan Sooko
ü Kecamatan Mlarak
ü Kecamatan Pulung
ü Kecamatan Ngebel
2) Banjir
Ø Pengertian Banjir
Pada dasarnya banjir disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi maupun yang rendah.
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan, karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Pengertian yang lain yaitu, Banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran.
Saat musim penghujan tiba, hujan bisa turun terus-menerus sehingga air pun semakin banyak memenuhi sungai dan saluran-saluran air. Kalau sungai dan saluran air itu tersumbat oleh sampah dan kotoran, maka banjir bisa terjadi.
Ø Faktor-faktor Terjadinya Banjir
ü Banyaknya tumpukan sampah
ü Penebangan hutan
ü Banjir kiriman
ü Perubahan lingkungan
ü Bertumpuknya sampah pada saluran air.
Ø Cara Mencegah Terjadinya Banjir
ü Buang sampah pada tempatnya
ü Menanami pohon dan rumput di halaman rumah
ü Rajin membersihkan selokan depan rumah.
Ø Contoh Daerah Ponorogo yang Sering Mengalami Banjir
ü Di daerah Kecamatan Siman
ü Di daerah Kecamatan Jabung
ü Di daerah Kecamatan Jetis
ü Di daerah Kecamatan Mlarak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur. Kabupaten Ponorogo berada pada posisi 200 km sebelah barat daya ibu kota provinsi Jawa Timur yaitu Surabaya, dan 800 km dengan ibu kota Negara Indonesia, Jakarta. Luas wilayah kabupaten Ponorogo yaitu 1.371,78 km2.
Sumber daya alam geologi yang ada di daerah kabupaten Ponorogo salah satunya adalah jenis batuan dan potensi bencananya adalah tanah longsor dan banjir. Tanah longsor biasanya terjadi di perbatasan Ponorogo dengan Pacitan dan kecamatan Bungkal dengan kecamatan Ngrayun sedangkan banjir sering terjadi di daerah kecamatan Jetis, Jabung, Mlarak dan Siman.
Selasa, 14 Juni 2011
Tugas Uas Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2. Posisi Media
Media memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids). Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses belajar dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh guru (atau guru melakukannya kurang efisien). Dengan kata lain, bahwa posisi guru sebagai fasilitator dan media memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut keseluruhan lingkungan di sekitar pebelajar.
3. Klasifikasi Media menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas, media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman. Di bawah ini merupakan bagan klasifikasi media menurut R. Murry Thomas:
Keterangan :
a. Pengalaman dari benda asli
Media benda asli termasuk media atau sumber belajar yang secara spesifik dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk mempermudah radar belajar yang formal dan direncanakan. Media benda asli merupakan benda yang sebenarnya yang membantu pengalaman nyata peserta didik dan menarik minat dan semangat belajar siswa.
Media benda asli memiliki kelebihan atau keunggulan. Kelebihan tersebut antara lain:
(1) Dapat membantu guru dalam menjelaskan sesuatu kepada peserta didik;
(2) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari situasi yang nyata;
(3) Dapat melatih keterampilan siswa menggunakan alat indra.
Media benda asli selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan media benda asli yaitu :
(1) Membawa siswa ke berbagai tempat di luar sekolah, kadang-kadang mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya;
(2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai obyek nyata kadang-kadang tidak sedikit apalagi kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya;
(3) Tidak selalu memberikan gambaran dari obyek yang seharusnya.
b. Pengalaman dari benda tiruan
Media benda tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya. Ada beberapa tujuan belajar dengan menggunakan model, yaitu: mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar, untuk mempelajari obyek yang telah menyejarah di masa lampau, untuk mempelajari obyek-obyek yang tak terjangkau secara fisik, untuk mempelajari obyek yang mudak dijangkau tetapi tidak memberikan keterangan yang memadai (misalnya mata manusia, telinga manusia), untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak, untuk memperliatkan proses dari obyek yang luas (misalnya proses peredaran planit-planit). Keuntungan-keuntungan menggunakan model adalah: belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja, dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek, siswa memperoleh pengalaman yang konkrit.
Contoh media gambar :
Kelebihan media gambar/foto :
1) Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampanga daun tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang. Kita dapat menyajikan dengan jelas dalam bentuk gambar/foto.
4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahfahaman.
5) Murah harganya dan gampang digunakan.
Kekurangan media gambar/foto :
1) Hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Gambar/foto yang baik untuk media pendidikan adalah gambar/foto yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu ada lima syarat yang perlu dipenuhi, yaitu :
1) Harus autentik : gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi sebenarnya (tidak direkayasa).
2) Sederhana : komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran : ukuran yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan (tidak terlalu besar atau sebaliknya).
4) Sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Artinya gambar yang baik tidak menunjukkan objek dalam keadaan diam, tetapi memperlihatkan aktifitas tertentu.
5) Keksesuaian dengan materi yang akan disampaikan.
c. Pengalaman dari kata-kata
Pengalaman dari kata-kata bisa diperoleh melalui ucapan atau perkataan orang lain baik yang diucapkan langsung oleh seseorang, melalui media radio, televisi dan seterusnya. Sedangkan yang tidak langsung bisa diperoleh melalui media cetak baik buku, majalah, koran dan seterusnya.
Contoh pengalaman dari kata-kata , misal radio :
Radio sebagai suplemen aktivitas belajar sangat berguna bagi guru dan siswa ia dapat memberikan informasi tepat, luas, hidup dan realistis. Siaran radio dapat direkam oleh guru, sehingga dapat dibawa/diputar kembali di dalam kelas.
Pemanfaatan radio di dalam kelas harus direncanakan dengan baik, agar maksud dan tujuan program radio benar-benar tepat sasaran. Sebelum siswa mendengarkan siaran radio, guru harus mengetahui waktu siaran, materi serta pokok bahasan.
Akan lebih baik lagi apabila guru dapat membagikan saplemen lain seperti cetakan, foto copy tentang tema yang bersama-sama dengan siaran, sehingga siswa mempunyai bahan yang lebih lengkap. Usahakan pesawat radio yang digunakan adalah radio yang baik, sehingga mampu menangkap siaran radio yang baik pula. Selain itu guru harus membaca acara-acara yang telah disusun oleeh staf radio, demikian jam siaran dan lama waktu siaran, hal ini untuk menyesuaikan jam-jam pelajaran yang lain.
4. Fungsi Media
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/ akses 13 maret 2011 jam 15.34
http://mediapendidikanok.blogspot.com/2009_10_01_archive.html
http://satulagi.com/education/media-tiga-dimensi akses 15 maret2011
http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/ 15maret2011
http://sosiologie.blogspot.com/2009/11/manfaat-media-pembelajaran.html akses 13 maret 2011 jam 16.22
Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh besarnya kelahiran (birth), kematian (death), migrasi masuk (in migration) dan migrasi keluar (out migration).
Tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Tabel pertumbuhan penduduk Negara Indonesia menurut provinsi pada tahun 2000-2010.
No. Nama Provinsi Tahun
2000 2005 2010
1 Nanggroe Aceh Darussalam 3.929,3 4.037,9 4.112,2
2 Sumatera Utara 11.642,6 12.452,8 13.217,6
3 Sumatera Barat 4.248,5 4.402,1 4.535,3
4 Riau 4.948,0 6.108,4 7.469,4
5 Jambi 2.407,2 2.657,3 2.911,7
6 Sumatera Selatan 6.210,8 6.755,9 7.306,3
7 Bengkulu 1.455,5 1.617,4 1.784,5
8 Lampung 6.730,8 7.291,3 7.843,0
9 Kepulauan Bangka Belitung 900,0 971,5 1.044,7
10 DKI. Jakarta 8.361,0 8.699,6 8.981,2
11 Jawa Barat 35.724,0 39.066,7 42.555,3
12 Jawa Tengah 31.223,0 31.887,2 32.451,6
13 DI Yogyakarta 3.121,1 3.280,2 3.439,0
14 Jawa Timur 34.766,0 35.550,4 36.269,5
15 Banten 8.098,1 9.309,0 10.661,1
16 Bali 3.150,0 3.378,5 3.596,7
17 Nusa Tenggara Barat 4.008,6 4.355,5 4.701,1
18 Nusa Tenggara Timur 3.823,1 4.127,3 4.417,6
19 Kalimantan Barat 4.016,2 4.394,3 4.771,5
20 Kalimantan Tengah 1.855,6 2.137,9 2.439,9
21 Kalimantan Selatan 2.984,0 3.240,1 3.503,3
22 Kalimantan Timur 2.451,9 2.810,9 3.191,0
23 Sulawesi Utara 2.000,9 2.141,9 2.277,2
24 Sulawesi Tengah 2.176,0 2.404,0 2.640,5
25 Sulawesi Selatan 8.050,8 8.493,7 8.926,6
26 Sulawesi Tenggara 1.820,3 2.085,9 2.363,9
27 Gorontalo 833,5 872,2 906,9
28 Maluku 1.166,3 1.266,2 1.369,4
29 Maluku Utara 815,1 890,2 969,5
30 Papua 2.213,8 2.518,4 2.819,9
Untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk menggunakan,
Rumus :
Dimana
P0 : jumlah penduduk pada tahun awal
Pt : jumlah penduduk pada tahun akhir
r : angka pertumbuhan penduduk
t : jumlah tahun dari 0 ke t.
Contoh :
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 900.000 dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.044.700 orang, hitunglah besarnya pertumbuhan penduduk di Provinsi tersebut!
Jawab:
P¬t = Po (1+ r)t
1.044.700 = 900.000 (1+ r)10
(1+ r)10 = 1.044.700/900.000
= 1,16078
10 log (1 + r) = log 1,16078
= 0,06475
(1 + r) = 1,06475
r = 0,06475
= 6,48 %
Jadi jumlah pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 6,48 % pada periode tahun 2000-2010.
Peta Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia pada tahun 2005-2010