Kamis, 07 Juli 2011

Oseanografi 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara geografis Propinsi Bali terletak antara 8°03’40” 8°50’48” Lintang Selatan dan 114°25’53”-115°42’48” Bujur Timur. Selat Bali membatasi Bali dengan pulau Jawa di bagian barat dan Selat Lombok membatasi Bali dengan pulau Lombok di sebelah timur, sedangkan Samudra Indonesia membatasi Bali di sebelah selatan dan Laut Jawa di bagian utara. Bali memiliki luas 5.632 km2 dan panjang pantai 529 km.

Keadaan alam pulau Bali sangat unik karena seolah-olah Bali dibagi menjadi dua bagian yaitu Bali bagian utara dan Bali bagian selatan yang dibatasi oleh jajaran pegunungan yang berada di bagian tengah yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur. Di Bali bagian selatan terdiri dari beberapa pantai, seperti Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pantai Virgin dan lain-lain.

Dengan adanya pantai yang begitu banyak, maka penulis memilih salah satu pantai untuk dikaji yaitu Pantai Sanur.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana bentuk pantai Sanur?

b. Bagaimana karakteristik gelombang yang ada di pantai Sanur?

c. Jelaskan jenis material yang berkembang (jenis tanah) yang terdapat di pantai Sanur!

d. Jelaskan jenis vegetasi yang tumbuh di pantai Sanur!

e. Jelaskan proses geomorfologi yang berkembang di pantai Sanur!

f. Jelaskan mengenai model pengelolaan sumber daya kelautan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan wilayah kelautan yang berkelanjutan!

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah untuk:

a. mengetahui bentuk pantai Sanur yang ada di selatan Bali,

b. mengetahui karateristik gelombang yang ada di pantai Sanur,

c. mengetahui jenis material yang berkembang (jenis tanah) yang terdapat di pantai Sanur,

d. mengetahui jenis vegetasi yang tumbuh di pantai Sanur,

e. mengetahui proses geomorfologi yang berkembang di pantai Sanur, dan

f. mengetahui model pengelolaan sumber daya kelautan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan wilayah kelautan yang berkelanjutan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk Pantai Sanur

Pantai adalah suatu jalur yang membatasi antara darat dan laut, yang memiliki ciri geosfer yang khusus, ke arah darat dibatasi oleh sifat fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan arah ke laut dibatasi oleh proses alami serta akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan di darat.

Pada umumnya, beberapa lokasi pantai yang terdapat di selatan pulau Bali memiliki variasi garis pantai yang membentuk pola semacam ”teluk” dan ”tanjung” yang berselang-seling. Untuk Pantai Sanur memiliki bentuk pantai yang melingkar seperti setengah lingkaran, sedangkan pada bagian selatannya berbelok dari timur ke barat.

2.2. Karateristik Gelombang Pantai Sanur

Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami pergerakan baik maju maupun mundur. Angin merupakan faktor yang penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama oleh gesekan dan tekanan. Makin kencang angin bertiup gelombang yang ditimbulkan semakin besar, sehingga gerakan air laut yang berupa gelombang tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pantai.

Pantai Sanur termasuk dalam jenis pantai yang landai yng didominasi oleh gelombang akibat pasang surut karena memungkinkan adanya pembentukan sedimen yang halus, tanpa adanya gelombang besar.

Karakteristik gelombang yang ada di Pantai Sanur mempunyai gelombang air laut yang tidak begitu besar dan jika air lautnya surut maka akan terlihat keindahan batu karang yang membentang dan berwarna-warni. Gelombang air laut di Pantai Sanur agak besar ketika mendekati hari bulan mati.

2.3. Jenis Material yang Berkembang (Jenis Tanah) di Pantai Sanur

Di pantai Sanur termasuk dalam pantai yang berpasir putih dan berjenis tanah alluvial yang berasal dari endapan laut. Pantai Sanur dengan pantai berpasir putih, dengan panjang 3 kilometer dengan garis pantai menghadap ke timur. Pantai Sanur terkenal dengan pantainya yang berwarna putih bersih dan lembut. Disamping itu, pantai Sanur merupakan pantai yang berbatu karang.

Pantai berpasir merupakan pantai yang didominasi oleh hamparan atau dataran pasir, baik yang berupa pasir hitam, abu-abu atau putih. Selain itu terdapat lembah-lembah diantara beting pasir. jenis tanah dipantai adalah typic tropopsamment dan typic tropofluvent. Pantai berpasir tidak menyediakan subatrat tetap untuk melekat bagi organisme, karena aksi gelombang secara terus menerus menggerakan partikel substrat. Dua kelompok ukuran organisme yang mampu beradaptasi pada kondisi substrat pasir : organisme infauna makro (berukuran 1-10 cm) yang mampu menggali liang di dalam pasir dan organisme meiofauna mikro (berukuran 0,1-1 mm) yang hidup di antara butiran pasir.

2.4. Jenis Vegetasi yang Tumbuh di Pantai Sanur

Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Karena pantai Sanur masuk dalam jenis pantai berpasir maka jenis vegetasi yang tumbuh di pantai Sanur adalah pohon nyiur, seperti pohon kelapa, (Cocos nucifera), cemara laut (Casuarina equisetifolia), waru laut (Hibiscus tiliaceus) dan ketapang (Terminalia catappa) serta tumbuhan lamun. Tumbuhan lamun merupakan tumbuhan berbunga. Sebagai tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun secara struktural dan fungsional memiliki kesamaan dengan tumbuhan daratan. Lamun memiliki akar rhizoma yang kuat. Akar ini berfungsi sebagai jangkar dan penyerap nutrien dari substrat. Semua lamun memproduksirambut akar, kelimpahan rambut akar ini bervariasi pada setiap spesies. Lamun memiliki daun-daun tipis memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air. Bentuk daun seperti ini memaksimalkan difusi gas dan nutrien antar daun dan air juga memaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun.

2.5. Proses Geomorfologi yang Berkembang di Pantai Sanur

Geomorfologi selatan Bali terdiri dari batu gamping yang merupakan plato-plato yang terbentuk karena pengangkatan dan dataran aluvial pantai, keadaan yang seperti ini banyak di jumpai di daerah yang terdapat dekat muara-muara sungai. Pada pantai selatan yang berbatu gamping banyak terbentuk cliff (dinding terjal) dan terjadi abrasi membentuk lereng yang sangat curam. Perbukitan kapur banyak terdapat singkapan batuan gamping terumbu karang yang mengandung fosil dari formasi palasari. Pantai bertebing terjal, yang terjadi karena abrasi laut yang sangat kuat sedang batuan induknya breksi vulkanik. Beting gisik dan sand dunes terdapat di pantai selatan Bali.

Pantai Sanur merupakan pantai yang landai yang sangat ideal untuk berenang, bermain atau sekedar berjalan-jalan mencari kerang laut terutama pada saat air surut kita bisa berjalan sampai jauh ke dalam sekitar 400 meter dari bibir pantai.

2.6. Model Pengelolaan Sumber Daya Kelautan yang Dapat Dikembangkan dalam Pembangunan Wilayah Kelautan yang Berkelanjutan

Potensi sumber daya perikanan tersebut tersebar di seluruh wilayah laut nusantara. Sumber daya alam lainnya yang terkandung di dalam laut Indonesia adalah terdapat berbagai jenis bahan mineral, yakni minyak bumi dan gas. Seluruh potensi kelautan ini perlu dikelola dan dikembangkan bagi kepentingan pembangunan nasional secara optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan sumber daya laut tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi sederhana atau teknologi modern ramah lingkungan.

Saat ini, kondisi laut dan sumberdaya laut di Indonesia semakin hari semakin memburuk. Praktek-praktek penangkapan ikan yang illegal dan merusak semakin hari semakin tidak terkendali. Ribuan kapal-kapal penangkap ikan asing dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan beroperasi di wilayah-wilayah yang seharusnya dibatasi hanya untuk kepentingan nelayan lokal dan tradisional. Maraknya kegiatan ilegal dengan teknologi yang buruk tersebut mengakibatkan kerusakan habitat biota laut negeri ini. Selama ini, teknologi yang diterapkan Indonesia adalah yang termurah dari sudut ekonomi, menggunakan sumberdaya alam maupun sumber daya manusia yang murah walaupun dari sudut ekologi bisa saja bernilai mahal. Teknologi tradisional sederhana yang lebih banyak digunakan oleh pelaut nusantara dewasa ini seharusnya telah diperbaharui sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan zaman juga berpengaruh pada perubahan lingkungan dan ekologi. Sehingga, juga diperlukan perubahan dalam penggunaan teknologi pengelolaan sumber daya laut dengan menggunakan teknologi yang lebih modern tetapi ramah lingkungan.

Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat sumberdaya lingkungan (meliputi bahan baku material, energi dan ruang), dan karena itu juga sedikit mengeluarkan limbah (baik padat, cair, gas, kebisingan maupun radiasi) dan rendah risko menimbulkan bencana. Di laut dapat dikembangkan kapal modern yang lebih ramah lingkungan, yakni yang menggunakan mesin dan sekaligus layar mekanis. Layar ini dapat dikembangkan otomatis jika arah dan kecepatan angin menguntungkan. Penggunaan energi angin dapat menghemat bahan bakar hingga 50%. Teknologi energi dan transportasi yang ramah lingkungan termasuk yang saat ini paling dilindungi oleh industri negara maju dan karenanya paling mahal. Namun, teknologi modern yang ramah lingkungan ini sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya laut meskipun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pantai Sanur merupakan salah satu pantai yang terdapat di selatan pulau Bali. Pantai ini berbentuk setengah lingkaran yang bagian selatannya berbelok dari timur ke barat. Karakteristik gelombang pantainya tidak terlalu besar dan gelombang ini akan membesar ketika mendekati hari bulan mati. Pantai Sanur termasuk dalam pantai yang berpasir putih dan berjenis tanah alluvial yang berasal dari endapan laut. Karena pantai Sanur masuk dalam jenis pantai berpasir maka jenis vegetasi yang tumbuh di pantai Sanur adalah pohon nyiur, seperti pohon kelapa, (Cocos nucifera), cemara laut (Casuarina equisetifolia), waru laut (Hibiscus tiliaceus) dan ketapang (Terminalia catappa) serta tumbuhan lamun. Pantai Sanur merupakan pantai yang landai yang sangat ideal untuk berenang, bermain atau sekedar berjalan-jalan mencari kerang laut terutama pada saat air surut kita bisa berjalan sampai jauh ke dalam sekitar 400 meter dari bibir pantai. Dalam pengelolaan sumber daya kelautannya menggunakan teknologi yang sederhana atau teknologi modern yang ramah lingkungan.


LAMPIRAN






Oseanografi 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara geografis Propinsi Bali terletak antara 8°03’40” 8°50’48” Lintang Selatan dan 114°25’53”-115°42’48” Bujur Timur. Selat Bali membatasi Bali dengan pulau Jawa di bagian barat dan Selat Lombok membatasi Bali dengan pulau Lombok di sebelah timur, sedangkan Samudra Indonesia membatasi Bali di sebelah selatan dan Laut Jawa di bagian utara. Bali memiliki luas 5.632 km2 dan panjang pantai 529 km.

Keadaan alam pulau Bali sangat unik karena seolah-olah Bali dibagi menjadi dua bagian yaitu Bali bagian utara dan Bali bagian selatan yang dibatasi oleh jajaran pegunungan yang berada di bagian tengah yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur. Di Bali bagian selatan terdiri dari beberapa pantai, seperti Pantai Nusa Dua, Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pantai Virgin dan lain-lain.

Dengan adanya pantai yang begitu banyak, maka penulis memilih salah satu pantai untuk dikaji yaitu Pantai Nusa Dua.

Nusa Dua merupakan salah satu objek wisata terkenal di Bali juga Indonesia, dan para turis mancanegara yang terletak di Kabupaten Badung, di Tenggara Bali, jaraknya 15 km dari Bandara Ngurah Rai, 35 km dari kota Denpasar. Mempunyai pantai yang berpasir putih, menjadikan tempat ini makin populer dikalangan para turis. Biasanya wilayah ini banyak dipilih oleh wisatawan yang benar-benar menikmati liburannya untuk beristirahat di hotel, resort maupun cottage berbintang yang tersebar disepanjang pantai Tanjung Benoa sampai dengan Nusa Dua, sambil menikmati segarnya udara pantai dan keindahan matahari terbit.

Nusa Dua termasuk Tanjung Benoa ( juga tempat water sport ) adalah kawasan pariwisata elit bertaraf internasional di Bali Kawasan pariwisata yang luasnya kurang lebih 350 ha merupakan kawasan resort yang menjadi kebanggaan masyarakat Bali dan Indonesia karena kawasan ini merupakan salah satu kawasan perhotelan terbaik di dunia.

Nama Nusa Dua sebenarnya adalah nama dua buah pulau kecil dibagian selatan pulau Bali yang dipisahkan dengan pasir putih. Nusa berarti pulau dan dua berarti dua. Dari nama inilah kawasan Nusa Dua diambil.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana bentuk pantai Nusa Dua?

b. Bagaimana karakteristik gelombang yang ada di pantai Nusa Dua?

c. Jelaskan jenis material yang berkembang (jenis tanah) yang terdapat di pantai Nusa Dua!

d. Jelaskan jenis vegetasi yang tumbuh di pantai Nusa Dua!

e. Jelaskan proses geomorfologi yang berkembang di pantai Nusa Dua!

f. Jelaskan mengenai model pengelolaan sumber daya kelautan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan wilayah kelautan yang berkelanjutan!

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah untuk:

a. mengetahui bentuk pantai Nusa Dua yang ada di selatan Bali,

b. mengetahui karateristik gelombang yang ada di pantai Nusa Dua,

c. mengetahui jenis material yang berkembang (jenis tanah) yang terdapat di pantai Nusa Dua,

d. mengetahui jenis vegetasi yang tumbuh di pantai Nusa Dua,

e. mengetahui proses geomorfologi yang berkembang di pantai Nusa Dua, dan

f. mengetahui model pengelolaan sumber daya kelautan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan wilayah kelautan yang berkelanjutan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk Pantai Nusa Dua

Pantai adalah suatu jalur yang membatasi antara darat dan laut, yang memiliki ciri geosfer yang khusus, ke arah darat dibatasi oleh sifat fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan arah ke laut dibatasi oleh proses alami serta akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan di darat.

Pada umumnya, beberapa lokasi pantai yang terdapat di selatan pulau Bali memiliki variasi garis pantai yang membentuk pola semacam ”teluk” dan ”tanjung” yang berselang-seling. Untuk Pantai Nusa Dua memiliki bentuk pantai yang merupakan sebuah tanjung yang terdapat di selatan pulau Bali. Pantai ini memiliki panjang 4 kilometer.

2.2. Karateristik Gelombang Pantai Nusa Dua

Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami pergerakan baik maju maupun mundur. Angin merupakan faktor yang penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama oleh gesekan dan tekanan. Makin kencang angin bertiup gelombang yang ditimbulkan semakin besar, sehingga gerakan air laut yang berupa gelombang tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pantai.

Karakteristik gelombang yang ada di Pantai Nusa Dua mempunyai gelombang air laut yang cukup besar karena terletak di selatan pulau Bali. Daerah ini merupakan jalur subduksi yaitu pertemuan dua lempeng (lempeng Samudra Hindia dan benua Australia). Penunjamann dicirikan oleh palung dalam samudra, lereng depan curam, jalur busur luar dan jalur volkanik. Pesisir dan pantai jalur ini umumnya dibentuk oleh perbukitan terjal dengan tebing lereng depan curam tanpa tutupan tumbuhan. Pantai umumnya menerima langsung hempasan gelombang dan erosi, sementara teluk terbentuk dikontrol oleh struktur geologi yang rumit dan batas antar litologi. Pasir pantai terbentuk di dataran sempit hasil akumulasi sedimen sungai.

2.3. Jenis Material yang Berkembang (Jenis Tanah) di Pantai Nusa Dua

Di pantai Nusa Dua termasuk dalam pantai yang berpasir putih dan berjenis tanah alluvial yang berasal dari endapan laut.

Pantai berpasir merupakan pantai yang didominasi oleh hamparan atau dataran pasir, baik yang berupa pasir hitam, abu-abu atau putih. Selain itu terdapat lembah-lembah diantara beting pasir. jenis tanah dipantai adalah typic tropopsamment dan typic tropofluvent. Pantai berpasir tidak menyediakan subatrat tetap untuk melekat bagi organisme, karena aksi gelombang secara terus menerus menggerakan partikel substrat. Dua kelompok ukuran organisme yang mampu beradaptasi pada kondisi substrat pasir : organisme infauna makro (berukuran 1-10 cm) yang mampu menggali liang di dalam pasir dan organisme meiofauna mikro (berukuran 0,1-1 mm) yang hidup di antara butiran pasir.

Pantai Nusa Dua memiliki water blow yaitu tempat dimana batu karang yang berdiri kokoh di pantai Nusa Dua dengan bentuk yang indah disapu oleh ombak-ombak yang cukup besar. Karena ombak menabrak dinding-dinding karang tersebut akhirnya membuat air-air laut tersebut melambung ke udara.

2.4. Jenis Vegetasi yang Tumbuh di Pantai Nusa Dua

Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Di pantai Nusa Dua ditumbuhi ratusan hektar pohon nyiur seperti pohon kelapa, (Cocos nucifera), cemara laut (Casuarina equisetifolia), waru laut (Hibiscus tiliaceus) dan ketapang (Terminalia catappa) serta tumbuhan lamun.

Tumbuhan lamun merupakan tumbuhan berbunga. Sebagai tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun secara struktural dan fungsional memiliki kesamaan dengan tumbuhan daratan. Lamun memiliki akar rhizoma yang kuat. Akar ini berfungsi sebagai jangkar dan penyerap nutrien dari substrat. Semua lamun memproduksirambut akar, kelimpahan rambut akar ini bervariasi pada setiap spesies. Lamun memiliki daun-daun tipis memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air. Bentuk daun seperti ini memaksimalkan difusi gas dan nutrien antar daun dan air juga memaksimalkan proses fotosintesis yang terjadi di permukaan daun.

2.5. Proses Geomorfologi yang Berkembang di Pantai Nusa Dua

Geomorfologi selatan Bali terdiri dari batu gamping yang merupakan plato-plato yang terbentuk karena pengangkatan dan dataran aluvial pantai, keadaan yang seperti ini banyak di jumpai di daerah yang terdapat dekat muara-muara sungai. Pada pantai selatan yang berbatu gamping banyak terbentuk cliff (dinding terjal) dan terjadi abrasi membentuk lereng yang sangat curam. Perbukitan kapur banyak terdapat singkapan batuan gamping terumbu karang yang mengandung fosil dari formasi palasari. Pantai bertebing terjal, yang terjadi karena abrasi laut yang sangat kuat sedang batuan induknya breksi vulkanik. Beting gisik dan sand dunes terdapat di pantai selatan Bali.

Pantai Nusa Dusa termasuk dalam jenis pantai landai yang menempati bagian mintakat kraton stabil atau cekungan belakang. Absennya gejala geologi berupa pengangkatan dan perlipatan atau volkanisme, pembentukan pantai dikendalikan oleh proses eksogen cuaca dan hidrologi. Estuari lebar menandai muara dengan tutupan tebal bakau. Bagian pesisir dalam ditandai dataran rawa atau lahan basah. Sedimentasi kuat terjadi di perairan bila di hulu mengalami erosi. Progradasi pantai atau pembentukan delta sangat lazim. Kompaksi sedimen diiringi penurunan permukaan tanah, sementara air tanah tawar sulit ditemukan.

2.6. Model Pengelolaan Sumber Daya Kelautan yang Dapat Dikembangkan dalam Pembangunan Wilayah Kelautan yang Berkelanjutan

Potensi sumber daya perikanan tersebut tersebar di seluruh wilayah laut nusantara. Sumber daya alam lainnya yang terkandung di dalam laut Indonesia adalah terdapat berbagai jenis bahan mineral, yakni minyak bumi dan gas. Seluruh potensi kelautan ini perlu dikelola dan dikembangkan bagi kepentingan pembangunan nasional secara optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan sumber daya laut tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi sederhana atau teknologi modern ramah lingkungan.

Saat ini, kondisi laut dan sumberdaya laut di Indonesia semakin hari semakin memburuk. Praktek-praktek penangkapan ikan yang illegal dan merusak semakin hari semakin tidak terkendali. Ribuan kapal-kapal penangkap ikan asing dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan beroperasi di wilayah-wilayah yang seharusnya dibatasi hanya untuk kepentingan nelayan lokal dan tradisional. Maraknya kegiatan ilegal dengan teknologi yang buruk tersebut mengakibatkan kerusakan habitat biota laut negeri ini. Selama ini, teknologi yang diterapkan Indonesia adalah yang termurah dari sudut ekonomi, menggunakan sumberdaya alam maupun sumber daya manusia yang murah walaupun dari sudut ekologi bisa saja bernilai mahal. Teknologi tradisional sederhana yang lebih banyak digunakan oleh pelaut nusantara dewasa ini seharusnya telah diperbaharui sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan zaman juga berpengaruh pada perubahan lingkungan dan ekologi. Sehingga, juga diperlukan perubahan dalam penggunaan teknologi pengelolaan sumber daya laut dengan menggunakan teknologi yang lebih modern tetapi ramah lingkungan.

Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat sumberdaya lingkungan (meliputi bahan baku material, energi dan ruang), dan karena itu juga sedikit mengeluarkan limbah (baik padat, cair, gas, kebisingan maupun radiasi) dan rendah risko menimbulkan bencana. Di laut dapat dikembangkan kapal modern yang lebih ramah lingkungan, yakni yang menggunakan mesin dan sekaligus layar mekanis. Layar ini dapat dikembangkan otomatis jika arah dan kecepatan angin menguntungkan. Penggunaan energi angin dapat menghemat bahan bakar hingga 50%. Teknologi energi dan transportasi yang ramah lingkungan termasuk yang saat ini paling dilindungi oleh industri negara maju dan karenanya paling mahal. Namun, teknologi modern yang ramah lingkungan ini sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya laut meskipun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Sebagai bentuk kesadaran yang meningkat akan nilai terumbu karang, Bali Tourism Development Corporation (BTDC), sebagai pengelola kawasan resort terbaik Nusa Dua, melakukan inisiatif pemulihan ekosistem terumbu karang yang telah terdegradasi lewat program restorasi karang di lokasi terumbu karang Nusa Dua. Kegiatan restorasi telah diawali dengan penelitian mengkaji struktur ekologi komunitas karang dan ikan karang di kawasan pesisir Nusa Dua. Dilanjutkan dengan kegiatan restorasi karang dengan membuat media karang buatan (artificial reef), yang didesain secara khusus menyesuaikan kondisi perairan Nusa Dua. Sebanyak 14 struktur artificial reef yang diberi nama Submarine Reef , telah ditempatkan (deployment) di lokasi terumbu yang rusak di Nusa Dua.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pantai Nusa Dua merupakan salah satu pantai yang terdapat di selatan pulau Bali. Pantai Nusa Dua merupakan sebuah tanjung yang terdapat di selatan pulau Bali yang memiliki panjang 4 km. Pantai Nusa Dua mempunyai gelombang air laut yang cukup besar karena terletak di selatan pulau Bali. Di pantai Nusa Dua termasuk dalam pantai yang berpasir putih dan berjenis tanah alluvial yang berasal dari endapan laut serta memiliki water blow. water blow yaitu tempat dimana batu karang yang berdiri kokoh di pantai Nusa Dua dengan bentuk yang indah disapu oleh ombak-ombak yang cukup besar. Di pantai Nusa Dua ditumbuhi ratusan hektar pohon nyiur. Geomorfologi selatan Bali terdiri dari batu gamping yang merupakan plato-plato yang terbentuk karena pengangkatan dan dataran aluvial pantai Pantai Nusa Dusa termasuk dalam jenis pantai landai yang menempati bagian mintakat kraton stabil atau cekungan belakang. Dalam pengelolaan sumber daya kelautannya menggunakan teknologi yang sederhana atau teknologi modern yang ramah lingkungan dan Nusa Dua melakukan inisiatif pemulihan ekosistem terumbu karang yang telah terdegradasi lewat program restorasi karang di lokasi terumbu karang Nusa Dua.


LAMPIRAN